Pengakuan Terhadap Eksistensi dan Prestasi

Sumber gambar : entrepreneurcamp.id

Pengakuan terhadap eksistensi adalah hal yang wajar, apresiasi terhadap prestasi adalah hal yang normal, reward terhadap karya dan kinerja adalah kewajiban, yang tidak etis adalah ketika menutupi kebenaran dan membenarkan kesalahan.

Tidak semua orang butuh pengakuan, sebagaimana yang sering kita dengar " Langit tidak perlu mengatakan dia tinggi karena orang lain tahu bahwa dia tinggi. namun satu hal yang pasti tak perlu dilihat, didengar dan diketahui orang lain yakni adalah Aib diri sendiri, bukan prestasi.

Tidak semua orang terlahir dari keluarga kaya raya, keluarga yang hebat, berkecukupan, keluarga yang miskin tapi orang tuanya masih bertanggungjawab atas kehidupan anak-anaknya, ada anak-anak yang perlu mendapat motivasi serta dorongan dari orang-orang yang menjadi contoh bagi mereka, karena jalur yang mereka lalui tidak semulus jalan hidup orang lain.

Memang benar, semua orang akan menghadap kesulitan masing-masing, tetapi tentu berbeda kesulitan di jalan tol dan di jalan berlubang yang terjal dan sempit. hal demikian baiknya menjadi refleksi bagi setiap orang yang merasa sulit padahal diberi kemudahan sejak kecil.

Pengakuan terhadap eksistensi merupakan bentuk hormat terhdap keberadaan orang lain dengan latar belakang yang mereka miliki, pengakuan terhadap prestasi merupakan wujud apresiasi atas karya dan kinerja orang lain yang belum tentu dapat kita lakukan. hidup harus berimbang, kalau kejahatan tidak bisa dihilangkan maka melakukan kebaikan adalah penyeimbang yang mempertahankan umur kehidupan.

Kalau tidak paham, maka sejajarkan barisan dengan orang-orang yang cukup diam, berdiri dan tepuk tangan kemudian memberikan reward setelah pertunjukan selesai.

Posting Komentar

0 Komentar